Takatik https://takatik.com/ Informasi Utak-atik Wed, 30 Nov 2022 11:02:58 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 https://i0.wp.com/takatik.com/wp-content/uploads/2017/10/logo-purblue.png?fit=32%2C28&ssl=1 Takatik https://takatik.com/ 32 32 99628457 Tingkatkan Penjualan Melalui Media Sosial, UNPAM Lakukan PKM di Yayasan Raudlatul Makfufin Buaran Serpong https://takatik.com/tingkatkan-penjualan-melalui-media-sosial-unpam-lakukan-pkm-di-yayasan-raudlatul-makfufin-buaran-serpong/ https://takatik.com/tingkatkan-penjualan-melalui-media-sosial-unpam-lakukan-pkm-di-yayasan-raudlatul-makfufin-buaran-serpong/#respond Wed, 30 Nov 2022 11:02:55 +0000 https://takatik.com/?p=1318 Pemasaran merupakan elemen penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Banyak pelaku bisnis yang meluangkan waktunya untuk memikirkan strategi pemasaran apa yang tepat agar...

The post Tingkatkan Penjualan Melalui Media Sosial, UNPAM Lakukan PKM di Yayasan Raudlatul Makfufin Buaran Serpong appeared first on Takatik.

]]>
Pemasaran merupakan elemen penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Banyak pelaku bisnis yang meluangkan waktunya untuk memikirkan strategi pemasaran apa yang tepat agar barang yang dijualnya laku di pasaran dan omsetnya cepat meningkat. Hal ini berpengaruh terhadap sukses tidaknya bisnis karena bergantung pada metode pemasarannya.

Solusi strategi pemasaran yang bersifat konvensional dengan menggunakan tenaga pemasaran / salesman adalah dengan menggunakan social media, sosial media sekarang telah memiliki peran penting dalam strategi pemasaran bagi bisnis kecil maupun besar. Kini berbagi informasi seputar produk dapat diberikan kepada pengunjung atau follower melalui social media, sebagai contoh Facebook, Instagram ataupun situs penjualan online lainnya. Bertambahnya jenis sosial media yang semakin bervariasi, mulai dari sosial media personal, blog, bahkan eCommerce juga turut mendukung berkembangnya perjalanan bisnis tersebut.

Yayasan Raudlatul Makfufin merupakan lembaga yang mempunyai spesialisasi dan prioritas pengajaran agama Islam kepada Tunanetra Muslim seluruh Indonesia. Dalam rangka menciptakan lembaga yang ideal, perlu usaha yang tidak ringan untuk mencapai hasil yang maksimal, dalam rangka pencapaian tujuan dari organisasi yang telah ditetapkan.

Melihat hal tersebut, sebagai bagian dari tri darma pendidikan, Program Pascasarjana Prodi Magister Manajemen, Universitas Pamulang (UNPAM) lakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan memberikan Pelatihan Manajemen di Yayasan Raudatul Makfufin Serpong yang dilaksanakan pada hari Minggu, 13 November 2022 dengan mengangkat Tema “Optimalisasi manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen pemasaran pada warga tuna netra yayasan Raudatul makfufin Buaran Serpong Tangerang Selatan” .

Kegiatan tersebut melibatkan warga tuna netra yayasan Raudatul makfufin Buaran Serpong Tangerang Selatan. Adapun yang menjadi Narasumber Pemateri dari Universitas Pamulang terdiri dari Dosen Pascasarjana Prodi Magister Manajemen yakni Bapak Dr. Hj. Umi Rusilowati, Dr. Ir. Nardi Sunardi, SE.,MM, Dr. Mukrodi, Dr. Muklis Catio, Dr. Kasmad dan Ibu Dr. Endang Sugiarti, SE., MN. serta perwakilan kelompok PKM. Kegiatan tersebut disambut sangat antusias, dari para peserta, maupun dari pemateri/narasumber, hal tersebut tergambarkan melalui sambutan dari Ketua Yayasan Raudatul Makfufin ibu Diah Rahmawati yang menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen dan Mahasiswa Universitas Pamulang khusus mahasiswa Magister Manajemen Universitas Pamulang atas terselengaranya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) serta interaktifnya peserta dan narasumber dalam mendiskusikan materi

Salah satu materi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut adalah Penerapan Social Media Marketing, yang disampaikan oleh Arinaldo, Mahasiswa Pasca sarjana Magister Manajemen. Dalam paparannya, Arinaldo menyebutkan bahwa penerapan social media pada proses penjualan produk sangat berpengaruh dalam upaya peningkatan penjualan. Hal ini sangat penting dalam mencapai untung sebanyak banyaknya. (Surya)

The post Tingkatkan Penjualan Melalui Media Sosial, UNPAM Lakukan PKM di Yayasan Raudlatul Makfufin Buaran Serpong appeared first on Takatik.

]]>
https://takatik.com/tingkatkan-penjualan-melalui-media-sosial-unpam-lakukan-pkm-di-yayasan-raudlatul-makfufin-buaran-serpong/feed/ 0 1318
Memilih Frame Rate yang Tepat Untuk Video dan Film Pendek Kamu https://takatik.com/memilih-frame-rate-yang-tepat-untuk-video-dan-film-pendek-kamu/ https://takatik.com/memilih-frame-rate-yang-tepat-untuk-video-dan-film-pendek-kamu/#respond Tue, 23 Jun 2020 16:34:58 +0000 http://takatik.com/?p=916 Assalamu’alaikum, selamat datang kembali di Takatik – Informasi Utak-atik! Dalam membuat sebuah video, pasti butuh kamera. Dan di dalam kamera ada setting...

The post Memilih Frame Rate yang Tepat Untuk Video dan Film Pendek Kamu appeared first on Takatik.

]]>
Assalamu’alaikum, selamat datang kembali di Takatik – Informasi Utak-atik!

Dalam membuat sebuah video, pasti butuh kamera. Dan di dalam kamera ada setting FPS (Frames Per Second) atau Frame Rate. Settingnya ada banyak, dari yang paling rendah 23,976 / 24 fps, hingga paling tinggi 180 fps. Bahkan di beberapa kamera tertentu, ada yang bisa mencapai 1000 fps atau lebih!

Wah, jadi bingung nih mau pilih frame rate yang mana. Mana yang bener nih?

Jawabannya: semuanya bener. Tergantung kebutuhan aja.

Di sesi TakaTekno kali ini kita akan membahas bagaimana memilih frame rate / FPS yang tepat sesuai dengan kebutuhan videomaking / filmmaking. Jadi kita tidak bingung lagi dalam memilih fps dalam video editing dan videomaking.

Let’s jump right into it!

Apa itu Frame Rate / FPS?

Frame Rate / FPS adalah jumlah munculnya gambar (disebut sebagai frame) secara berurutan dalam satu detik. Jadi, jika sebuah video direkam 24 fps, berarti dalam satu detik video itu menampilkan 24 frame gambar.

Seperti yang kita ketahui, film pada dasarnya terdiri dari banyak gambar yang disusun secara berurutan sehingga terlihat bergerak.

Urutan animasi kuda karya Eadweard Muybridge (Wikipedia)
Rangkaian animasi kuda karya fotografer abad ke-19, Eadweard Muybridge (Wikipedia)

Nah, berarti semakin tinggi frame rate, semakin banyak gambar yang muncul, semakin banyak informasi yang bisa ditampilkan.

Inilah kenapa dalam membuat video slow motion diperlukan frame rate yang tinggi (30, 60 fps ke atas), sehingga bisa menampilkan banyak detail gerakan yang secara kasat mata tidak bisa / susah dilihat.

Macam-macam frame rate dan kegunaannya

Sekarang ada berbagai macam frame rate yang bisa kita jumpai di kamera yang kita punya. Di antaranya:

  • 24/25 fps – standar perfilman. Kebanyakan film saat ini menggunakan frame rate ini. Hampir semua kamera digital, dari DSLR hingga mirrorless dilengkapi ini.
  • 29,97 / 30 fps – standar TV/Broadcast/Live. Ketika dikonversikan ke 24 fps, akan menghasilkan efek slow motion yang ‘dreamy’.
  • 50 / 60 fps – menghasilkan gerakan yang sangat mulus. Cocok untuk slow-motion karena jumlah frame yang banyak.
  • 120 /180 fps – Biasa ditemukan di banyak kamera mirrorless dan DSLR high-end. Jumlah frame yang banyak membuat frame rate ini sangat cocok untuk super slow-mo. Slow-mo yang super lambat

Baca Juga: Cara Membuat Video Slow Motion dengan twixtor

Semakin modern, semakin besar juga fps yang dijumpai di dunia perfilman. Kamera i-SPEED 5 Series, mampu merekam video hingga 6,382 fps di resolusi Full HD. Kamer ini biasa digunakan di acara TV otomotif Inggris, Top Gear

Sebenarnya, kita tidak harus terpaku pada standar frame rate yang ada. Boleh kok untuk bereksperimen! Nggak sedikit lho filmmaker yang bereksperimen.

The Hobbit: An Unexpected Journey (2012)
The Hobbit: An Unexpected Journey (2012)

Film karya sutradara Peter Jackson, The Hobbit, menggunakan frame rate dua kali frame rate standar, 48 fps. Alasannya, dengan frame rate yang tinggi film akan terlihat lebih jernih, khususnya film berformat 3 dimensi (3D).

Sejarah Perkembangan Frame Rate

Di berbagai bidang industri video dan perfilman, standar penggunaan frame rate berbeda-beda. Bahkan beda negara juga bisa berbeda fps.

Setelah kita tahu apa saja macam-macam frame rate, yuk kita bahas sejarahnya di dunia perfilman, dari abad ke-19 hingga sekarang.

Film bisu (Silent Films) – 1894-1936

Sallie Gardner at a Gallop (c. 1877), direkam oleh Eadweard Muybridge dengan serangkaian kamera di sepanjang jalur pacuan kuda, disebut sebagai “photo-movie” pertama.

Awal mula perkembangan film, silent film (film tanpa suara) memiliki frame rate yang bervariasi di antara 16 hingga 24 fps. Karena kamera zaman dahulu harus diengkol/dikerek (diputar dengan tangan secara manual), frame rate kadang berubah sesuai dengan mood scene tertentu.

Petugas proyektor bioskop juga bisa mengganti frame rate langsung dari proyektor. Biasanya bioskop pada zaman itu menampilkan frame rate yang lebih tinggi di banding filmnya.

Akan tetapi, ini malah menghasilkan gerakan yang tersentak-sentak (jerky motion).

Untuk mengakalinya, proyektor dipasang shutter berhelai tiga, yang membuat setiap frame ditampilkan tiga kali, meningkatkan flicker rate menjadi 48 atau 72 hertz. Sehingga mata penonton menjadi tidak capek.

Pengaturan shutter ini sekarang kita kenal dengan shutter speed di kamera.

Thomas Alfa Edison mengatakan bahwa 46 fps adalah minimal yang dibutuhkan agar mata bisa melihat gerakan. “Kurang dari itu akan menyiksa mata,” ujar Edison.

Film bersuara – 1926

Poster tahun 1908 mempromosikan film bersuara produksi Gaumont Film Company, Prancis. The Chronomégaphone, didesain untuk ruang besar, menggunakan udara terkompresi untuk membesarkan suara (Wikipedia)

Ketika film bersuara diperkenalkan pada tahun 1926, frame rate yang bervariasi mulai ditinggalkan, karena telinga manusia sangat sensitif terhadap perubahan frekuensi suara.

Banyak bioskop film bisu saat itu menampilkan frame rate di antara 22-26 fps, sehingga industri perfilman memilih 24 fps sebagai pertengahan. Di tahun 1927 hingga 1930 seiring dengan diperbaruinya peralatan studio, 24 fps menjadi standar film ukuran 35 mm.

Ini memungkinkan penggunaan shutter berhelai dua, yang mampu menampilkan rangkaian gambar sebanyak 48 per detik, yang memuaskan rekomendasi Edison.

Animasi

Kiki’s Delivery Service (1989)

Di mana kebanyakan film menggunakan 24 fps, animasi menggunakan 12 fps – yang berarti setiap gambar ditampilkan setiap dua frame.

Meskipun memiliki frame rate rendah, kebanyakan penonton tetap puas karena luwes-nya gerakan animasi. Ketika sebuah karakter animasi harus bergerak cepat, terkadang gambar ditampilkan setiap satu frame, karena setiap dua frame terlalu lambat.

Di kartun-kartun yang dibuat dengan budget rendah, gambar ditampilkan dengan jarak antar frame yang lebih jauh lagi. Bisa tiga atau empat frame per gambar, yang berarti hanya 6 sampai 8 fps. Anime biasanya menggunakan teknik ini.

Standar video modern

Di zaman modern ini kita bisa dengan mudah menonton video, dari bioskop, TV, komputer hingga smartphone di dalam genggaman. Standar frame rate berbeda-beda, tergantung negara dan media pemutaran.

Ada dua standar internasional – NTSC dan PAL. NTSC (National Television System Committee) digunakan di Amerika Serikat, Jepang dan berbagai negara lainnya. Sedangkan PAL (Phase Alternating Line) digunakan di Eropa, Afrika, dan beberapa negara di Asia Tenggara (termasuk Indonesia)

  • 24 fps (25 fps di PAL) adalah standar sinema (film).
  • 25 fps juga menjadi standar TV di PAL. Sedangkan NTSC menggunakan 30 fps.

50i, 50p, apa bedanya?

Mungkin beberapa dari kalian menjumpai 50i/60i di settingan kamera. Apa bedanya dengan 50p/60p?

50i merekam 50 frame per detik dengan interlace scanning system, sedangkan 50p dengan progressive system.

Interlaced scan adalah teknik menggandakan frame rate sebuah video tanpa menghabiskan bandwidth berlebihan. Teknik ini sering digunakan di produksi TV.

Jadi ketika kita memilih 50i, pada dasarnya kita memilih 25p.

Saya jadi ingat ketika dulu meminta teman untuk shoot 50p supaya bisa slow-mo. Ternyata dia menggunakan setting 50i. Ketika di-import ke Premiere Pro, otomatis menjadi 25p. Jadi saya harus cari cara agar bisa di slow-mo tanpa patah-patah. Nambah kerjaan dong.

Proses interlacing sebuah video (Wikipedia)

Interlaced video menampilkan garis scan ganjil dan genap secara terpisah. Garis scan genap tampil terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan garis scan ganjil.

Itulah kenapa ketika sebuah video interlaced di-pause persis saat ada sebuah gerakan, akan terlihat garis-garis scan.

Contoh interlace vs deinterlaced

Penutup

Kita sudah bahas banyak ya, dari apa itu frame rate, kegunaannya dan bahkan sejarahnya dari zaman Charlie Chaplin.

Saya di sini juga masih belajar. Ada informasi tambahan? Ada yang salah? Jangan sungkan untuk berkomentar, ya!

Semoga bermanfaat. Happy video and filmmaking!

Sumber:
Wikipedia, Aframe, Studiobinder, DIYPhotography, Techsmith, Sony

The post Memilih Frame Rate yang Tepat Untuk Video dan Film Pendek Kamu appeared first on Takatik.

]]>
https://takatik.com/memilih-frame-rate-yang-tepat-untuk-video-dan-film-pendek-kamu/feed/ 0 916
Edit Video di Premiere Pro, lalu DaVinci Resolve Dengan Mudah https://takatik.com/edit-video-di-premiere-pro-lalu-davinci-resolve-dengan-mudah/ https://takatik.com/edit-video-di-premiere-pro-lalu-davinci-resolve-dengan-mudah/#comments Sat, 16 May 2020 01:30:09 +0000 http://takatik.com/?p=882 Selamat datang di Takatik – Informasi utak-atik! Suka edit video? Kenal dengan Adobe Premiere Pro pastinya kan? Adobe Premiere Pro adalah salah...

The post Edit Video di Premiere Pro, lalu DaVinci Resolve Dengan Mudah appeared first on Takatik.

]]>
Selamat datang di Takatik – Informasi utak-atik!

Suka edit video? Kenal dengan Adobe Premiere Pro pastinya kan?

Adobe Premiere Pro adalah salah satu program editing video paling populer di dunia multimedia. Dari editor video iseng-iseng hingga editor film blockbuster terkenal menggunakan program ini.

Penggunannya tergolong mudah dari awal sampai akhir, dan nggak ribet untuk dipelajari. Interface-nya yang mudah dipahami. Ruang kerja (Workspace) bisa di resize sesuka hati. Ini yang membuat saya lengket dengan Premiere Pro dari awal saya belajar iseng-iseng edit video.

Walaupun dilengkapi dengan banyak fitur editing, bukan berarti tanpa kekurangan. Fitur Color Grading dan Color Correction di Premiere Pro, meskipun cukup, tapi kalah jauh dengan DaVinci Resolve yang sudah menjadi standar industri perfilman.

Salah satu kelebihan Davinci Resolve adalah fitur-fitur video editing All-in-one, dari editing video, color grading, sound editing dan VFX. Kurang lebih bisa dibilang: Premiere Pro, After Effects, dan Audition dalam satu paket! Wow!

Awalnya saya sempat bingung. Saya udah betah banget editing video di Premiere Pro, tapi kepincut juga sama color grading di Resolve. Setelah saya cari-cari, Alhamdulillah saya nemu caranya.

Dengan cara ini saya bisa edit di Premiere Pro seperti biasa, lalu color grade di Resolve, terus balik lagi ke Premiere Pro. Wuih, gimana caranya?

Yuk, mari kita coba cara edit video dengan Davinci Resolve dari Premiere Pro!

Sebelum dimulai

Seperti tutorial-tutorial sebelumnya, kita persiapkan dulu yuk. Apa aja yang diperlukan?

  1. Komputer (Pastinya). Bisa PC, Laptop, yang penting mumpuni deh untuk edit video.
  2. Adobe Premiere Pro CC dan DaVinci Resolve 16 (gratis!). Untuk di tutorial ini saya pakai Premiere Pro CC 2018, tapi Insya Allah versi ke atas juga bisa.
  3. Project Adobe Premiere Pro. Matikan terlebih dahulu ya transisi dan efek-efeknya. Jika ingin tetap menggunakan transisi, gunakan transisi yang standar bawaan Premiere Pro (bukan plugin transisi ala-ala Sam Kolder), sehingga bisa dibaca Resolve.
  4. Kopi, minuman dan camilan untuk menemani masa karantina / WFH anda. Hehehe

Sudah siap? Tancaaap!

Edit di Premiere Pro

Step pertama dari cara pertama ini, ya….edit seperti biasa di Adobe Premiere Pro.

Setelah selesai mengedit, kita ekspor file yang bisa dibaca DaVinci Resolve. Karena tujuan saya edit di Resolve untuk color grading, saya hanya ingin Resolve membaca file video saya saja.

Kalau tetap ingin mendengarkan audio / musik project selagi color grading di Resolve, gapapa sih. Skip aja ke step selanjutnya.

Buka project kalian, dan pilih semua video di timeline (ctrl + A). Klik kanan > Unlink. Ini akan memisahkan sambungan video dengan audio.

Pilih secara bersamaan hanya track video. Klik kanan > Nest. Beri nama “Video”, dan klik OK. Ini akan membuat sequence baru yang nantinya akan kita ekspor ke dalam file yang bisa dibaca resolve.

menaruh klip video ke dalam nest premiere pro

Klik dua kali untuk membuka Nest Sequence yang baru saja kita buat tadi. Sekarang hanya ada video saja di dalamnya.

Ekspor file XML

Kita akan ekspor file bentuk XML, lebih tepatnya Final Cut Pro XML. Dengan file XML ini Resolve bisa membaca timeline hasil yang kita edit tadi. Jadi, nggak perlu repot-repot potong-potong video ulang, deh!

Caranya gampang. Buka File > Export > Final Cut Pro. Pilih tempat menyimpan yang mudah diingat.

Import file XML ke Resolve

Pertama kali menggunakan Resolve? Gapapa, gampang kok! Di step ini kita sekaligus belajar cara menggunakan Davinci Resolve 16.

Di awal menjalankan DaVinci Resolve, akan muncul jendela kecil seperti ini:

Di sini kita bisa lihat koleksi project yang pernah kita kerjakan. Kalau belum pernah, pastinya bakal kosong. Klik New Project untuk buat project baru. Beri nama, dan klik OK.

Langsung saja buka File > Import Timeline > Import AAF, EDL, XML… dan pilih file XML yang kita buat tadi. Lalu akan muncul jendela ini.

Di sini kita bisa atur nama timeline dan lain-lain. Kalau saya sih biasanya langsung klik OK, karena setting nya sudah langsung dari Premiere Pro.

Editing/Color Grading di Resolve

hasil import xml ke davinci resolve

Selesai import, halaman Edit akan terbuka. Kalau perlu, kita bisa edit timeline seperti di Premiere Pro. Layout-nya agak berbeda, dan jendela tidak bisa dikustomisasi / resize seperti di Premiere. Tapi tetep kayak akan fitur kok, kalau mau dicoba. Selamat mencoba belajar Davinci Resolve!

Baca Juga: Menghilangkan jerawat dan noda video di DaVinci Resolve

DaVinci Resolve, pada intinya – dan bisa dikatakan, adalah kombinasi Premiere Pro, After Effects, dan Audition menjadi satu paket. Jadi di sini ada tujuh laman dengan fungsi masing-masing, dari editing, color grading hingga VFX.

Selamat mencoba!

Cara Ekspor Video / Premiere XML dari Davinci Resolve

Saatnya mengetahui cara export video di Davinci Resolve. Nggak berbeda jauh kok dengan Premiere Pro!

Setelah selesai mengedit / color grade di Resolve, ada dua pilihan. Pertama, langsung ekspor menjadi video, atau ekspor ke Premiere XML. Jika masih ingin mengedit lagi di Premiere Pro, pilih yang kedua.

Proses ini tidak hanya akan menghasilkan file XML untuk dibaca Premiere Pro, tapi juga file video dengan intermediate codec – codec yang tidak berkompresi. Jadi walaupun setelah render diedit lagi kualitas video tidak akan berkurang.

Klik tombol laman berbentuk Roket (Deliver).

jendela deliver export premiere xml davinci resolve

Di laman deliver ini kita bisa mengatur setting Render sesuai dengan kebutuhan. Karena kita ingin mengedit lagi ke Premiere Pro, Pilih Premiere XML.

setting render di davinci resolve

Atur Settingnya seperti ini.

  • Location – Atur lokasinya ke tempat yang mudah diingat. Saya rekomen untuk taruh di folder baru, karena outputnya tidak cuma XML tapi juga file-file video
  • Jangan lupa centang “Export Video”
  • Format: Quicktime.
  • Codec: DNxHR
  • Type: Untuk kamera DSLR dan Mirrorless kelas menengah, gunakan DNxHR HQ. Kalau Mirrorless atas seperti GH5, GH5s bahkan BMPCC 4K yang bisa shoot video 10-bit, pilih DNxHR HQX 10-bit. (Kalau RAW di atas itu pastinya)

Kalau sudah, klik Add to Render Queue. Di jendela paling kanan (Render Queue) kita bisa lihat daftar antrian render. Klik Start Render.

Tunggu deh, sambil nunggu Adzan magrib tiba. Siapin kolak dan gorengan ya…

Import XML ke Premiere Pro

hasil render premiere xml davinci resolve

Setelah render selesai akan ada banyak file video. Cukup import atau drag and drop file XML yang ada ke jendela project. Video-video akan langsung otomatis terimport.

Oya, biar nggak berantakan, impornya masukin ke dalam folder (bin) aja. Di jendela project klik New Bin. Beri nama foldernya, lalu drag and drop ke dalam folder itu.

Begitu terimpor, akan ada dua jenis file: video dan sequence. Biar nggak repot-repot, seret aja sequence ke dalam timeline. Taruh dan timpa nest sequence nest yang kita buat sebelumnya.

Selesai deh!

Penutup

Sekarang kita tahu cara edit video di Adobe Premiere lalu ke DaVinci Resolve. Memang tidak segampang Adobe Dynamic Link (di mana bisa edit di beda aplikasi Adobe secara bersamaan), tapi Insya Allah tetap gampang dipraktekkan kok!

Baca Juga:
Cara Menghilangkan Noise Pada Video
Buat Video DSLR Lebih Sinematik dengan Cinestyle

Ada yang bingung? Susah dimengerti? Monggo, jangan sungkan untuk berkomentar di bawah yaaa….

Sampai jumpa di artikel berikutnya.

Salam utak-atik!

The post Edit Video di Premiere Pro, lalu DaVinci Resolve Dengan Mudah appeared first on Takatik.

]]>
https://takatik.com/edit-video-di-premiere-pro-lalu-davinci-resolve-dengan-mudah/feed/ 3 882
Memperhalus Hasil Potongan dan Seleksi Foto di Photoshop https://takatik.com/memperhalus-hasil-potongan-dan-seleksi-di-photoshop/ https://takatik.com/memperhalus-hasil-potongan-dan-seleksi-di-photoshop/#respond Tue, 14 Apr 2020 06:17:01 +0000 http://takatik.com/?p=838 Di sesi TakaHow kali ini kita akan membahas bagaimana cara membuat hasil potongan yang halus di Photoshop menggunakan Select and Mask di Photoshop

The post Memperhalus Hasil Potongan dan Seleksi Foto di Photoshop appeared first on Takatik.

]]>
Selamat datang kembali di Takatik – Informasi Utak-atik!

Kalau kalian suka edit foto dengan Adobe Photoshop, misalkan mindahin kepala orang ke tempat yang disukai, pastinya harus dipotong/masking dulu. Bisa menggunakan quick selection tool atau lasso tool secara manual.

Tetapi, setelah dipotong/di-masking, ternyata hasil potongannya kasar/bergeronjal. Nah, di sesi kali ini kita akan membahas bagaimana cara membuat hasil potongan yang halus di Photoshop.

Biar nggak ribet tanpa harus kasih tahu lagi, saya akan berasumsi kalau kalian ada laptop, photoshop, dan ngerti dasar cara mengoperasikan komputer dan photoshop. Kita langsung aja ikuti cara menghaluskan pinggiran foto di Photoshop. Cekidot!

Buka gambar yang ingin dipotong

Saya menggunakan foto saya sewaktu di Lembang, dan mencoba menghilangkan backgroundnya. Jadi hasil akhirnya hanya ada saya dan background transparan.

foto ihya untuk dipotong secara halus di photoshop
Tampan dan berani – Squidward

Sudah siap dengan foto kalian? Yuk, kita mulai menseleksi foto.

Menseleksi foto dengan Quick Selection Tool

Di tutorial ini saya akan menggunakan Quick Selection Tool. Kalau kamu ingin menggunakan lasso tool juga gapapa kok.

Untuk mengaksesnya, cukup tekan tombol W di keyboard. Kelebihan dari tool ini adalah secara otomatis akan seleksi sesuai dengan bentuk gambar. Walaupun kadang tidak akurat, misal seleksinya kelewatan, kita bisa dengan mudah menghapus dan menyesuaikannya.

Untuk menghapus seleksi yang kelebihan/kelewatan, tekan alt dan klik di area yang diinginkan. Bentuk kursor akan berubah dari + menjadi . Begini contohnya:

Begini hasil cut saya. Nggak sempurna, memang. Seperti kolong ketiak saya belum diseleksi supaya bolong, atau rambut nggak terseleksi secara detil. Tapi gapapa. Karena kita hanya akan demonstrasi cara menghaluskan seleksi.

Select and Mask

Nah, di sini nih tempat kita menghaluskan seleksi gambar. Klik Select > Select and Mask atau kalau mau lebih cepat Ctrl + alt + R .

Nanti bakal muncul seperti ini.

tampilan select and mask di photoshop untuk memperhalus seleksi

Di kanan bawah ada 4 opsi. Mari kita kenalan satu per satu ya.

Smooth

Inilah dia! Hanya dengan ini sebenarnya sudah cukup untuk memperhalus seleksi gambar kalian. Cukup geser kekanan slidernya, atur sesukanya, halus deh.

menghaluskan seleksi gambar photoshop dengan smooth select and mask

Feather

Berbeda dengan smooth, feather berfungsi untuk memperhalus tepian masking, supaya perubahan dari dalam dan luar masking tidak gamblang perbedaannya.

Hati-hati ya, jangan terlalu ke kanan. Atau nanti seleksinya menjadi melebar, seperti yang didemonstrasikan gif di bawah ini.

menghaluskan seleksi gambar photoshop dengan feather select and mask

Contrast

Kebalikan dari smooth, contrast mempertajam ujung seleksi.

contoh photoshop select and mask contrast

Shift Edge

Ini berguna banget nih guys kalau seleksi kalian terlalu ke dalam/ke luar. Tinggal geser ke kanan atau ke kiri untuk melihatnya.

Sudah oke dengan pengaturan kalian? Klik Ok.

Masking/cut

Eits, belum selesai. Kalian belum masking atau cut seleksi yang sudah kalian perhalus. Sekarang tinggal kalian masking dengan menekan tombol Add Layer Mask di panel layers.

Ta-da! Begini hasilnya!

Ini perbandingan sebelum dan sesudah dihaluskan menggunakan teknik tadi.

Kelihatan kan perbedannya?

Penutup

Semoga tutorial tadi bermanfaat buat kalian yaaa! Ada yang bingung? Susah dimengerti? Monggo, jangan sungkan untuk berkomentar di bawah yaaa….

Sampai jumpa di artikel berikutnya!

Salam utak-atik!

The post Memperhalus Hasil Potongan dan Seleksi Foto di Photoshop appeared first on Takatik.

]]>
https://takatik.com/memperhalus-hasil-potongan-dan-seleksi-di-photoshop/feed/ 0 838
Menghilangkan Jerawat Wajah di Video Kamu? Bisa! https://takatik.com/menghilangkan-jerawat-wajah-di-video-kamu-bisa/ https://takatik.com/menghilangkan-jerawat-wajah-di-video-kamu-bisa/#respond Tue, 07 Apr 2020 16:41:19 +0000 http://takatik.com/?p=781 Di dunia digital yang kita hidup di dalamnya ini, kita dimanjakan dengan berbagai macam teknologi yang serba canggih, serba ada, dan serba...

The post Menghilangkan Jerawat Wajah di Video Kamu? Bisa! appeared first on Takatik.

]]>
Di dunia digital yang kita hidup di dalamnya ini, kita dimanjakan dengan berbagai macam teknologi yang serba canggih, serba ada, dan serba bisa. Apalagi dalam teknologi manipulasi gambar.

Dengan Adobe Photoshop kita bisa mengubah suatu gambar menjadi apapun yang kita mau. Ganti latar belakang foto? Bisa. Ubah muka kamu dengan muka Donald Trump? Bisa banget. Bersihin wajah tanpa harus ke klinik kecantikan kulit? Iya dong princess…

Tapi semua itu dilakukan di media tidak bergerak, yaitu gambar/foto.

Pernah terpikirkan tidak; menghilangkan jerawat atau noda wajah di video?

Wow! Mungkin (…mungkin lho, asumsi saya aja) kalian akan tercengang. Emang bisa gambar bergerak diedit? Apakah butuh greenscreen? Teknik CGI ala-ala hollywood?

Nggak juga kok. Nggak seribet itu. Dan yang terbaiknya adalah, Gratis. Tis. Tis.

Mau tahu caranya? Yuk, cekidot!

Sebelum Memulai

Seperti di tutorial-tutorial lainnya yang pernah saya tulis, alangkah baiknya kita persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan. Apa saja itu?

  1. Komputer/laptop yang bisa dipakai nyaman untuk edit video. Pinjam teman kosan juga boleh. Jangan nyolong ya. Not recommended
  2. Download dan Install DaVinci Resolve. Lho, kok bukan After Effects? Pertama, gratis. Kecuali kalau….ahsudahlah. Kalau pakai Ae juga bisa, tapi ada caranya tersendiri.
  3. Footage/video berisi orang berjerawat/bernoda wajah. Bisa diri kamu yang ganteng/cantik, atau temen kamu (ijin dulu ya).
    Pastikan juga muka subjek tidak terlalu banyak gerak, kalau enggak nanti jerawatnya bakal susah dilacak software.
  4. Kopi dan gorengan untuk menemani sesi belajar kita. Saya nitip ya gorengan goceng, sama kopimix satu.

Sudah siap? Yuk, kita mulai!

Buat Project Baru di DaVinci Resolve

Buka DaVinci Resolve di komputer kalian. Setelah loading selesai, akan terlihat jendela kecil seperti ini.

Tampilan awal project DaVici Resolve

Klik New Project. Ini akan membuat project baru, sama seperti di Adobe Premiere Pro. Beri nama, dan klik OK. Tampilan DaVinci Resolve akan muncul.

Tampilan interface DaVinci Resolve

Di bagian bawah ada banyak tombol, pilih yang paling kanan untuk buka Media Storage. Di sini tempat kamu masukkan footage video yang ingin diedit.

Tampilan Media Storage DaVinci Resolve

Nah, di sini kalian tinggal drag and drop file video kalian dari Explorer. Kalau setelah kalian masukkan muncul ini:

Klik aja Change. Ini terjadi karena setting frame rate project berbeda dengan frame rate video yang kita masukkan. No problem! Change aja.

Setelah itu video kalian akan muncul. Kalau sudah, tekan tombol “Cut” di bawah, di sebelah tombol Media Storage, untuk menampilkan laman Cut.

Kita akan potong dulu videonya. Kalau kalian tidak ingin cut, skip aja ke step selanjutnya.

Laman cut DaVinci Resolve

Di sini kita bisa memotong bagian video mana yang ingin kita edit. Cara kerjanya mirip sekali dengan Adobe Premiere Pro.

Jendela kiri tempat menampung video-video yang belum diedit. Jendela kedua adalah tempat memotong video sebelum dimasukkan ke Timeline. Bagian yang di bawah adalah timeline, di mana kita menyusun video.

Pertama-tama, klik dua kali video yang ingin kita cut. Video itu akan muncul di jendela kedua. Untuk memotong, cari titik awal dan tekan I untuk memotong di titik awal, dan tekan O untuk titik akhir. Tekan spacebar atau gunakan mouse untuk memutar videonya. Baru di akhir, drag dan drop video ke timeline di bawah.

Bingung? Nih, saya kasih videonya.

Masih bingung? Monggo dikomen nggih…hehe

Sudah selesai? Yuk, langsung aja kita hilangkan noda/jerawat yang ada di video kita.

Membuka Color Panel

Sebentar, sebelum kita mulai saya kenalkan dulu dengan laman Color. Color ijo. Aih ahahaha. Saya cerita dikit ya.

Laman ini penuh dengan alat-alat Color Grading profesional dan berstandar industri. Color grading adalah sebuah teknik untuk memberi warna, mengatur pencahayaan pada sebuah video untuk memberikan efek emosi / storytelling yang diinginkan.

Baca Juga: Membuat Video Lebih Sinematik dengan Cinestyle

Pernah heran nggak, kenapa banyak film Hollywood punya warna khas yang unik dan ciamik, misalkan seperti Joker?

Yup, banyak dari film-film kelas Hollywood, Netflix dan iklan TV di-color grade di sini. Selamat ya! Sekarang kalian tahu rahasia industri perfilman dan advertising.

Balik lagi ke TKP ya. Di bagian bawah, Klik tombol Color. Letaknya ada di ke-tiga dari kanan. Kalau sudah akan muncul laman ini.

tampilan laman color DaVinci Resolve

Wah ada banyak bagian nih. Dan karena layar saya kecil (laptop, 1366×768 pixels) jendela previewnya jadi kecil banget.

Ini bisa diakalin dengan menyembunyikan jendela Clips di bagian tengah. Cukup klik tombol “Clips” (kanan atas) sekali, jendela clips hilang, dan jendela preview tersembunyi. Hasil akhirnya seperti ini.

Better.

Di sini ada 4 Jendela. Jendela preview, Node, Settings dan Waveform. Karena kita lagi nggak color grading, abaikan aja Waveform.

Di jendela preview (kiri atas) kalian bisa putar video yang diedit. Untuk tampilan fullscreen tekan Ctrl+F, ulang untuk keluar dari fullscreen. Kalau sekadar perbesar jendela, cukup Shift+F. Kita juga bisa zoom gambar dengan scroll.

Node (kanan atas) bisa dibilang sepert Layer di Photoshop. Di setiap node kita bisa taruh berbagai setting yang kita suka. Node yang dibuat setelahnya bakal menimpa node sebelumnya, ibarat layer di atas layer. Nanti kita praktekkan.

Di jendela Settings (kiri bawah – saya nggak tahu nama aslinya, ini saya namain sendiri – Ihya ), di sinilah bumbu rahasianya. Jangan kasih tahu Plankton.

Menghilangkan jerawat dan noda

Sip! Pastikan node di jendela sudah terpilih (klik aja sekali). Kalau sudah terpilih di pinggiran node ada oranye. Lalu di jendela settings, kita pilih “Windows”. Ini tool powerful banget.

Ini saya di tahun 2014. Masih culun dan banyak jerawatan, seperti kalian bisa lihat di sebelah kanan muka saya.

Langsung aja ke jendela settings, dan pilih menu Window, seperti yang saya bulatin di sini.

Tampilan menu Window di Davinci Resolve.

Di sini kalian bisa pilih berbagai masking dengan macam-macam bentuknya. Ada yang kotak, bulet, garis, dan bahkan gradien. Kali ini pilih yang bulet aja.

Dengan masking ini kita bisa menaruh pengaturan yang kita inginkan di dalam area masking. Oke, saya demonstrasikan ya.

Seperti video di atas, saya mengaktifkan masking berbentuk bulet. Maskingnya kegedean, jadi saya resize. Lalu di jendela preview saya scroll untuk zoom ke jerawat saya.

Mas, kok maskingnya ada dua lingkaran ya? Apa fungsinya?

Good question. Lingkaran pertama (yang di dalem) adalah tempat di mana setting kita ditaruh. Lingkaran luar adalah feather, fungsinya memperhalus tepian masking, supaya di dalam dan luar masking tidak gamblang perbedannya. Saran saya lingkaran feather jangan terlalu dekat/jauh dengan lingkaran dalam.

Oke balik lagi. Geser masking sesuai dengan jerawat/noda yang ingin dihilangkan.

Saatnya kita hilangkan jerawatnya. Hore!

Ada dua cara, Blur dan Midtone Detail. Blur, seperti namanya, efeknya sama seperti di Photoshop. Dia akan mem-blur kan permukaan yang kita masking. Sedangkan Midtone Detail, ia akan mengurangi/menambah detail tekstur yang kita pilih.

Untuk tutorial kali ini, saya pilih Blur aja. Untuk akses blur, klik menu Blur seperti yang saya lingkari di bawah ini.

menu blur DaVinci Resolve

Di menu Blur ini, kita gunakan Radius. Jika garis yang ada di tengah ditarik ke atas, akan menaikkan intensitas blur. Sebaliknya, jika ke bawah akan menaikkan intensitas ketajaman.

Yuk, kita coba.

Kelihatan kan? Karena blur, jerawat tadi jadinya hilang!

Eits, jangan quit dulu. Karena kalau kita play video kita, masking tadi tetap diam, tidak mengikuti gerak wajah. Di sinilah menu Tracker sangat berguna.

Di antara menu Window dan Blur, klik menu tracker. Lalu klik tombol Track Forward, seperti yang saya demonstrasikan di bawah ini.

Ketika Track Forward ditekan, secara otomatis masking yang sudah kita taruh akan tracking sesuai dengan posisi muka. Fitur ini akurat banget, jauh lebih mudah dan cepat digunakan daripada motion tracker After Effects. Jadi otomatis hanya bagian jerawat yang di-blur.

Nah, ini baru satu jerawat. Jerawat lainnya gimana dong?

Saatnya kita buat Node baru.

Di jendela Node klik node pertama. Tekan alt+S untuk membuat node baru. Node ini namanya Serian Node, karena letaknya berurutan setelah node sebelumnya. Untuk tipe-tipe node apa saja, nanti kapan-kapan kita bahas di artikel berikutnya.

serial node di davinci resolve
Serial node

Di node baru ini kita bisa menaruh setting/modifikasi baru seperti masking, color grading, dan lainnya.

Di node baru ini, ulangi step masking yang sudah saya jelaskan tadi, tapi ke jerawat/noda yang berbeda. Dan begitu setersunya.

Biar nggak bingung, ini saya kasih bagaimana saya mengedit wajah saya jadi (hampir) mulus.

Ada yang kurang jelas? Bingung? Jangan sungkan berkomentar, ya!

Ekspor Video

Kalau sudah selesai, puas, kopi udah habis, saatnya kita ekspor ke dalam bentuk video. Di panel paling kanan ada logo berbentuk roket. Di situlah letak Panel Deliver.

panel deliver DaVinci Resolve untuk ekspor video

Kita bisa atur codec, format dan kualitas video yang kita inginkan. Bahkan ada setting khusus untuk di-upload ke Youtube, Vimeo dll. Kalian bisa eksplor sesuai dengan kebutuhan. Untuk tutorial kali ini, saya pilih Youtube 1080p.

Karena bukan temanya, saya tidak akan bahas terlalu dalam setting-setting ini. Kita cukup isi kolom Filename untuk nama file video, dan Location untuk lokasi di mana kita akan menaruh video kita.

Klik Add to Render Queue. Ini akan menambah project kita ke dalam antrian render. Di jendela paling kanan, klik start render. Lama-sebentarnya render variatif, tergantung kekuatan komputer/lepi atau panjang video kalian.

Sambil nunggu, bisa ditinggal beberes kamar dulu hehe.

Selesai! Seperti apa before dan after wajah saya setelah dihilangkan jerawatnya?

Penutup

Mohon maaf ya kalau ada tutorialnya terkesan tergesa-gesa, karena saya sudah lama nggak menulis. Otot literasi saya lama nggak dilatih hehe.

Baca Juga: Menghaluskan Permukaan Gambar dengan Photoshop

Ada pertanyaan? Kritik? Saran? Atau, komplain? Saya di sini pun masih belajar, jadi kalau ada kesalahan atau kekurangan, jangan sungkan-sungkan sampaikan, ya!

Sampai jumpa di tulisan berikutnya, di Takatik | Informasi Utak-atik!

The post Menghilangkan Jerawat Wajah di Video Kamu? Bisa! appeared first on Takatik.

]]>
https://takatik.com/menghilangkan-jerawat-wajah-di-video-kamu-bisa/feed/ 0 781
Click Five Studio – Studio Foto Paling Hits se-Depok! https://takatik.com/click-five-studio-di-depok/ https://takatik.com/click-five-studio-di-depok/#comments Thu, 14 Feb 2019 15:41:17 +0000 http://takatik.com/?p=706 Tulisan tentang kesan sebuah studio foto yang berlokasi di Depok dari kacamata seorang mantan karyawan, yaitu saya, Ihya R. Azzam.

The post Click Five Studio – Studio Foto Paling Hits se-Depok! appeared first on Takatik.

]]>
Selamat datang kembali di Takatik – Informasi Utak-atik!

Maaf ya, lama nggak nimbrung lagi nih di Takatik. Kali ini saya ingin bahas review (dari kacamata mantan karyawan) tentang Click Five Studio, sebuah studio foto di Depok, Jawa Barat.

Sebelum saya menjadi karyawan di sini, ketika saya mendengar kata “studio” atau “studio foto” (dan lain sejenisnya), saya punya banyak asumsi. Cenderung su’udzon malahan. Wkwkwkwk. “Wah, pasti mahal kalau foto di situ”,”cuman untuk orang ber-budget tinggi”, “booking nya susah” dll. Mungkin kalian juga berasumsi demikian.

Masa’ sih? Yuk kita kenali studio foto lebih dalam melalui Click Five Studio!

Sudah 4 tahun!

click five studio tampak depan

Didirikan pada Januari 2018, studio foto ini dicetuskan oleh Arinaldo Edo, lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Telkom University Bandung, bersama 2 teman dan 1 adiknya – Haikal, Dimas, dan Agum.

Studio foto ini menjadi studio foto terdekat untuk kalian yang tinggal di Depok, terletak di Jalan Proklamasi No.19, Sukmajaya Depok. Nggak jauh kok dari Margonda. Tinggal masuk ke Jalan Ir. H. Juanda, setelah Pesona City Depok ambil putaran, lalu belok ke kiri.Tak lama kemudian bertemu dengan jalan proklamasi, dan kalian bisa lihat plang “Studio Foto” berwarna kuning mencolok.

Bingung? Google Maps! hehehe

Fasilitas Click Five Studio

fasilitas click five studio

Yang namanya studio, ya pastinya menawarkan ruang dong. Ruangan foto Click Five Studio meski tidak kecil, juga tidak terlalu besar. Jangan salah sangka, justru di sini kelebihannya. Ada 5 background tematik yang bisa kalian pilih sesuai keinginan. Tersedia juga background warna polos putih, pink, kuning dan hitam.

Nggak lengkap dong studio foto tanpa lighting. Total ada 2 lighting 600 watt dan 2 lighting 300 watt, beserta aksesoris-aksesorisnya. Cocok untuk para fotografer yang ingin eksplorasi skenario pencahayaan di fotografi. Tersedia juga ruang khusus make up.

fasilitas latar click five studio fasilitas latar 2 click five studio fasilitas ruang make up click five studio

Canon EOS 60D dan Nikon adalah kamera yang Click Five Studio pakai. Meskipun entry-level camera, jangan salah – skill para fotografer di sini patut diacungi jempol! Meskipun masih muda, para fotografer dan kru berpengalaman dan punya skill yang mumpuni. Ramah dan asik diajak ngobrol pula.

Mulai dari 50 ribu, untuk berbagai kebutuhan

Wah udah masuk bagian yang jadi pertanyaan kita ini – harganya gimana? Murah nggak? Pertanyaan yang bagus!

Dulu saya punya persepsi kalau layanan studio foto itu mahal, cuman untuk orang komersial dan berduit dll. Setelah saya lihat Click Five Studio, ternyata beda. Hampir setiap hari anak-anak muda dari kalangan sekolah menengah hingga kerja berfoto di sini. Beda jauh dengan ekspektasi saya.

Semua itu karena akses yang mudah dan harga paket yang murah. Paket foto termurah di Click Five Studio adalah 50 ribu, yaitu paket pas foto (foto dan cetak langsung di tempat, tersedia baju juga lho) dan editing manipulasi foto 1 objek. Foto bareng best friend? Mulai dari 60ribu, bisa. Masih banyak paket lainnya untuk berbagai kebutuhan foto, dari yang sepele sampai penting, seperti pre-wed & wedding.

Foto berkualitas dan murah, untuk semua

Sekarang jadi tahu kan, foto bagus di studio nggak harus mahal. Sejak Click Five Studio didirikan, kita telah menerima banyak pelanggan dari berbagai kalangan, dari pelajar, pengusaha kecil/menengah, hingga model-model berpengalaman.

7 bulan saya di sini saya belajar banyak hal, bertemu banyak orang, melakukan banyak pekerjaan. Meskipun saya harus mengakhiri masa kerja saya di sini, kesan saya tentang Click Five Studio tetap sama – Studio Foto yang murah, ramah, mudah, untuk semua. Semoga ke depannya semakin maju, semakin jaya.

Say Click, Take a Pic!

Terima kasih kawan sudah membaca! Sampai jumpa di tulisan berikutnya, Salam utak-atik!

The post Click Five Studio – Studio Foto Paling Hits se-Depok! appeared first on Takatik.

]]>
https://takatik.com/click-five-studio-di-depok/feed/ 1 706
Baju dan Wajah Kusut? Haluskan dengan Photoshop! https://takatik.com/menghaluskan-foto-dengan-photoshop/ https://takatik.com/menghaluskan-foto-dengan-photoshop/#comments Fri, 14 Dec 2018 15:44:55 +0000 http://takatik.com/?p=660 Selamat datang kembali di Takatik – Informasi utak-atik! Lama sekali ya kita tidak jumpa? Tema utak-atik kali ini adalah berkaitan dengan desain...

The post Baju dan Wajah Kusut? Haluskan dengan Photoshop! appeared first on Takatik.

]]>
Selamat datang kembali di Takatik – Informasi utak-atik!

Lama sekali ya kita tidak jumpa? Tema utak-atik kali ini adalah berkaitan dengan desain grafis, lebih spesifiknya di Adobe Photoshop.

Punya foto dengan background yang kelihatan banyak lipatan/gulungan di permukaannya? Atau, foto baju yang kusut karena lupa disetrika? Atau malah, wajah penuh dengan pori-pori dan jerawat? Hiii!

Udah, kalian nggak usah repot-repot setrika baju kalian dan foto ulang lagi! Karena kita akan bahas bagaimana cara memperhalus gambar di Photoshop. Pertama-tama, yang kalian butuhkan:

  1. Komputer, dan keahlian dasar menggunakan komputer
  2. Photoshop, versi apa saja (Saya menggunakan CC 2017)
  3. Keahlian dasar menggunakan komputer
  4. Gambar/Foto yang ingin dihaluskan
  5. Gorengan dan kopi untuk menemani sesi tutorial ini

Kita coba dengan contoh-contoh kondisi gambar seperti berikut ini dulu ya!

1. Memperhalus gambar di Photoshop

Mari mulai dari yang gampang, yaitu ‘menyetrika’ secara digital baju kamu! Hehehe. Cara memperhalus foto ini juga bisa diaplikasikan di permukaan bahan apapun yang kurang halus.

Buka Photoshop kamu, dan buka/masukkan foto kusut kamu ke dalamnya. Sebagai contoh saya gunakan foto celana yang saya gunakan di bawah ini.

menghaluskan baju di photoshop 1

Kelihatan ‘kan bagian mana yang kusut? Nah, tool yang akan kita gunakan adalah “Healing Brush Tool”. Sebelum kita langsung coba, kita pelajari dulu bagaimana cara kerja tool yang satu ini. Lihat skrinsut di bawah ini:

bagian kusut baju - cara menghaluskan permukaan di photoshop

Seperti yang saya lingkari, bisa kita lihat bagian celana mana yang halus dan mana yang kusut. Pada dasarnya, kita akan menyalin tekstur di bagian celana yang halus, dan menempelnya ke bagian yang kusut secara mulus. Yuk, sekarang dicoba!

Pada toolbox Photoshop di sebelah kiri, klik “Healing Brush Tool”, seperti di gambar ini.

healing brush tool photoshop - cara menghaluskan permukaan photoshop

Sudah dipilih tool-nya? Kursor kalian otomatis akan berubah menjadi garis lingkaran. Besar ukuran kursor kalian bisa disesuaikan dengan menekan ‘ [ ‘ (kecil) atau ‘ ] ‘ (besar) di keyboard kalian.

Lalu pada keyboard, tekan ‘ alt ‘ . Kursor kalian akan berubah bentuk lingkaran plus. Klik sekali saja pada area halus yang ingin kalian salin, dan lepas tombol alt. Kalau sudah, lepas tombol alt, dan mulai haluskan area yang kusut dengan klik dan drag kursor. Lihat deh, gif di bawah ini:

photoshop menghaluskan permukaaan

Mudah kan? Seperti gif di atas, kalian lihat, ketika kalian mulai klik dan drag kursor, kursor baru berbentuk palang muncul di area halus yang kita pilih tadi. Kursor palang ini juga bergerak sesuai dengan gerakan kursor kita. Gerak ke bawah, palang akan ke bawah area halus. Begitu pula ke arah lainnya.

Jadi, kalian juga harus hati hati dalam menggerakkan, karena kalau terlalu jauh malah akan keluar dari area halus yang kita pilih, dan menyalin tekstur yang kalian tidak inginkan(Contoh kesalahan ini akan saya tampilkan dalam gif di point selanjutnya.). Pilih area halus yang cukup luas. Kalau area halus sempit, gerakkan healing tool sedikit-sedikit saja, seperti menggunakan kuas.

2. Menghaluskan foto wajah dengan Healing Brush Tool

Selain cuci muka yang bersih dan sering, Photoshop bisa jadi solusi bikin muka bekas ‘medan perang’ jadi bening ala-ala sweet 17. Ahay!

Masih dengan tool sebelumnya, sekarang kita coba ke muka yang ingin kita bersihkan. Kali ini saya pakai foto saya zaman edgy dan alay di SMA.

contoh menghaluskan muka dengan photoshop

Ihya di masa remaja (2012, colorized)

Caranya masih sama kok! Tekan Alt dan klik sekali di area kulit yang halus, dan lepas tombol alt. Lalu sedikit demi sedikit oleskan healing brush ke bagian jerawat/bekas jerawat. Begini nih prosesnya!

photoshop menghaluskan permukaaan wajah jerawat

Mulus seperti baru…^w^

Gimana…? Sudah paham kan sekarang? Kalau masih belum paham, monggo – jangan sungkan-sungkan untuk berkomentar yaaa…!

Oya, saya lupa kasih tahu bagaimana jadinya kalau kita menggunakan healing brush secara salah?

Nih, contohnya.

photoshop menghaluskan permukaaan wajah jerawat yang salah

ARGGHHHH

Nah, paham kan sekarang? Kita harus hati-hati, dan perhatikan sekitar area halus yang kita pilih. Ukuran brush-nya juga jangan kegedean seperti di ilustrasi gif di atas.

Sekarang saatnya before and after!

Penutup

Semoga tutorial cara menghaluskan foto di Photoshop tadi bisa bermanfaat bagi kalian semua. Selamat utak-atik dan mencoba!

Baca Juga:
Memperhalus Hasil Potongan dan Seleksi di Photoshop
Menghilangkan Jerawat dan Noda Video di DaVinci Resolve

Ada pertanyaan? Saran? Koreksi? Masukan? Atau ide untuk artikel selanjutnya? Isi kolom komentar di bawah, ya!

The post Baju dan Wajah Kusut? Haluskan dengan Photoshop! appeared first on Takatik.

]]>
https://takatik.com/menghaluskan-foto-dengan-photoshop/feed/ 3 660
Motherboard: Pengertian, Sejarah dan Perkembangannya https://takatik.com/pengertian-sejarah-perkembangan-motherboard/ https://takatik.com/pengertian-sejarah-perkembangan-motherboard/#comments Mon, 12 Nov 2018 03:53:24 +0000 http://takatik.com/?p=631 Apa sih Motherboard itu? Mari kita bahas sejarah dan perkembangan motherboard dari masa ke masa.

The post Motherboard: Pengertian, Sejarah dan Perkembangannya appeared first on Takatik.

]]>
Motherboard. Kata yang tidak asing didengar kalau kita bicara soal komputer, dan mungkin smartphone. “Sebutkan nama-nama hardware komputer,” kata sebuah soal TIK di sekolah kita. CPU, RAM, VGA….Motherboard. Mau rakit komputer? Harus ada motherboard. HP rusak, bawa ke konter, abang konter bilang, “Wah, ini rusak di mobo-nya mas,”.

Terus, Motherboard itu apa sih?

“Papan Induk”

motherboard dari gigabyte - sejarah motherboard

Salah satu motherboard keluaran terbaru dari Gigabyte (gigabyte.com)

Ya, itulah artinya kalau diterjemahkan secara bahasa Indonesia. Bukan “Papan Ibu”, ya. Hehehe. Motherboard adalah papan sirkuit utama yang umum ditemukan pada berbagai macam komputer. Fungsinya adalah menghubungkan komunikasi antar komponen-komponen komputer seperti CPU, RAM, kartu grafis, Hard Disk Drive (HDD) dan lain-lain.

Dengan motherboard pula pengguna komputer bisa menambah dan memasang komponen komputer baru, seperti menambah RAM, HDD/SSD (Solid State Drive), kartu grafis baru, dll. Tersedia juga slot untuk menghubungkan perangkat input (mouse, keyboard, scanner, dll) dan perangkat output (monitor, speaker, printer, dll).

Pokoknya, tanpa adanya motherboard, komputer kita nggak bisa apa-apa, deh. Seperti kasih sayang Ibu kita, iya nggak? Hehe.

Sejarah dan perkembangan Motherboard dari masa ke masa

1970

IBM Planar Breadboard - sejarah motherboard

IBM Planar Breadboard, motheboard pertama di dunia yang digunakan pada PC (Timetoast.com)

Sebelum ditemukannya microprocessor, komputer terdiri dari sejumlah papan sirkuit yang terhubung dengan backplane, sebuah papan penghubung perangkat komputer – bisa dibilang nenek moyangnya motherboard. Dahulu setiap perangkat keras komputer ditempatkan pada papan sirkuit yang berbeda. Baru masing-masing papan sirkuit itu dihubungkan ke backplane.

altair 8800 s-100 backplane

Backplane Cromenco S-100 yang digunakan pada komputer Altair 8800

Repot kan, dibandingkan dengan motherboard yang sekarang? Salah satu contoh populer tipe backplane ini adalah S-100 bus, bagian dari mikro-komputer Altair 8800.

1980

sejarah komputer - IBM PC

IBM PC

Saatnya era komputer personal – cikal bakal bentuk komputer yang kita pakai saat ini! Jika sebelumnya komputer hanya tersedia pada kalangan tertentu (perusahaan, ilmuwan, militer, dll), PC (Personal Computer) berukuran kecil dan mudah digunakan oleh masyarakat luas.

Baca Juga: Sejarah Komputer: Dari Abacus, Komputer Generasi Pertama, Hingga Smartphone

Komputer yang laris pada masa itu, seperti Apple II dan IBM PC bahkan mempublikasikan dokumen-dokumen dokumentasi perangkat kerasnya. Alhasil semakin banyak pihak bisa mencontoh dan mereplikasi motherboard tersebut. Jadi, kalau motherboard rusak tidak harus beli yang ori. Atau, bahkan membuat motherboard baru sendiri, memungkinkan munculnya komputer jenis baru.

sejarah komputer - apple II

Apple II

Di tahun 1984 IBM mencetuskan desain AT (Advanced Technology) pada motherboardnya, yang melahirkan konsep desain bagaimana komputer dirakit saat ini.  Desain Form factor (faktor bentuk) tipe AT ini sangat populer, digunakan pada desktop PC dan casing PC tipe Tower Case.

Suka rakit PC? Pasti kenal dong sama Gigabyte dan produk motherboardnya. Perusahaan perangkat keras komputer dari Taiwan ini lahir pada tahun 1986, didirikan oleh Pei-Cheng Yeh. Masih dari Taiwan, pada tahun 1989 sekelompok bekas karyawan Acer mendirikan sebuah perusahaan bernama ASUS – diambil dari kata “Pegasus” – yang nantinya menjadi salah satu produsen motherboard terbesar di dunia.

Integrated Chip – IC, juga dikenal sebagai Super I/O chip, mulai ditambahkan ke motherboard di akhir 80-an untuk mendukung perangkat berkecepatan rendah seperti mouse, keyboard, floppy disk drive, port serial dan parallel.

1990

Di akhir 80-an dan awal 90-an menggabungkan banyak perangkat dalam satu motherboard menjadi semakin ekonomis. Akan tetapi, desain form factor AT memiliki beberapa kekurangan, seperti ruang dan kemampuan menukar perangkat keras.

Galaxy Atom ATX motherboard - sejarah motherboard

Galaxy Atom ATX, salah satu contoh motherboard ATX (timetoast.com)

Datanglah Intel di tahun 1995 dengan desain baru mereka – ATX form factor, yang menawarkan motherboard dengan dimensi dan layout yang baru. Desain ini juga menjawab berbagai permasalahan yang dimiliki form factor AT. 3 Tahun kemudian diperkenalkan motherboard dengan desain yang lebih kecil, Form factor Micro ATX.

Kelebihannya adalah, meskipun kecil, sangat kompatibel dengan perangkat-perangkat dari form factor lama.

contoh motherboard micro-ATX - sejarah motherboard

contoh motherboard micro-ATX (timetoast.com)

Menjelang awal Millenium motherboard menjadi semakin lengkap. Banyak yang sudah dilengkapi dengan fungsi audio, video, penyimpanan tanpa butuh expansion card lagi. Gaming, desain grafis dan animasi kini menjadi makin mudah, canggih dan cepat dengan kartu grafis yang bisa dipasang sesuai dengan kebutuhan.

Laptop, berbeda dengan PC, memilih desain motherboard yang lebih terintegrasi. Dengan kata lain – hampir semua komponen komputer seperti GPU dan CPU tersolder, sehingga tidak bisa diupgrade. Desain seperti ini justru menjadi tren hingga saat ini pada laptop, netbook dan tablet.

2000

Asus ROG Maximus Impact - sejarah motherboard

ASUS ROG Maximus Impact, salah satu contoh motherboard Mini-ATX

Memasuki era millenium para produsen komputer ternama berlomba-lomba mendesain motherboard sekecil dan seekonomis mungkin, dengan performa yang tidak kalah dengan desain biasa. VIA, sekali lagi dari Taiwan, mengawali dengan membuat terobosan baru: Mini ITX. Meski ditujukan untuk casing kecil, performa motherboard ini sebanding dengan tipe ATX dan Micro ATX.

Intel kembali mencoba mendesain ulang form factor motherboard dengan memperkenalkan Balanced Technology Extended di tahun 2005. Namun, karena komponen kompatibel yang tersedia sedikit, serta tidak bisa menggunakan komponen hemat daya yang sudah ada, konsep ini hanya berumur pendek.

Di tahun 2007 ASUStek dinobatkan menjadi produsen terbesar motherboard sedunia. 2 Tahun kemdian, lagi-lagi VIA, berhasil merilis mobile-ITX, motherboard terkecil sedunia dengan ukuran 60mm x 60mm.

Apakah selesai sampai sini? Oh-belum, Ferguso. Motherboard sekarang menjadi semakin kaya fitur. Overclocking (GPU, CPU, dan bahkan RAM), integrated Wi-fi dan Bluetooth, port USB berkecepatan tinggi seperti USB Type-C, hingga lampu RGB yang bisa dikustomisasi sesuai selera. Seiring perkembangan zaman, semakin banyak fitur baru yang bakal ditambahkan.

Penutup

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda sekalian yang ingin tahu lebih seputar motherboard, baik itu pecinta komputer, maupun para mahasiswa yang sedang membuat tugas presentasi. Hehehehe (saya juga pengalaman kok 😉 .

Semoga pembahasan kali ini bermanfaat bagi anda sekalian. Ada pertanyaan? Saran? Koreksi? Masukan? Atau ide untuk artikel selanjutnya? Isi kolom komentar di bawah, ya!

Sumber:

The post Motherboard: Pengertian, Sejarah dan Perkembangannya appeared first on Takatik.

]]>
https://takatik.com/pengertian-sejarah-perkembangan-motherboard/feed/ 1 631
Membuat dan Menambah Subtitle di Adobe Premiere Pro https://takatik.com/cara-membuat-dan-menambah-subtitle-di-adobe-premiere-pro/ https://takatik.com/cara-membuat-dan-menambah-subtitle-di-adobe-premiere-pro/#comments Tue, 24 Jul 2018 08:54:28 +0000 http://takatik.com/?p=557 Kali ini kita akan belajar tentang Subtitle. Kita juga bisa kok bikin sendiri di Adobe Premiere Pro!

The post Membuat dan Menambah Subtitle di Adobe Premiere Pro appeared first on Takatik.

]]>
Assalaamu’alaikum wr.wb… selamat datang kembali di Takatik | Informasi Utak-atik!

Masih di Adobe Premiere, kita akan bahas seluk beluk film and video editing. Kali ini kita akan belajar tentang Subtitle. Itu lho, yang biasa di tulisan terjemahan di bawah anime yang habis kamu download. Hehehehe.

Kita juga bisa kok bikin sendiri, misal, pada video hasil rekaman iseng kita!

Sebenarnya ada banyak cara untuk membuat dan menambah subtitle pada video. Dari yang paling gampang seperti menulis di notepad, sampai langsung di fitur video editor dari Youtube. Untuk sesi ini kita akan bahas cara membuat subtitle di Adobe Premiere Pro

1. Membuat subtitle Premiere Pro

Kalian hanya butuh komputer, Adobe Premiere Pro (yang saya gunakan versi CC2017, tolong beritahu kalau versi kalian ternyata berbeda) untuk membuat subtitle, dan Video apapun yang ingin ditambah subtitle. Yuk, kita mulai!

Pertama-tama, buka Adobe Premiere Pro kalian. Buat project baru, dan import video kamu. Atau, bisa juga edit project yang sudah ada. Lalu klik “File > New > Captions…”. Jendela baru akan terbuka.

adobe premiere pro new captions - cara membuat subtitle

Klik OK

premiere pro opsi new captions - cara membuat subtitle

Nah, di Bagian “Standard”,  Pilih “Open Captions”. Klik OK. Di kotak Project, kamu bisa lihat ada item baru. Itulah Subtitle yang bisa kamu edit dan tambah di video kamu.

2. Menambahkan subtitle di timeline video

Untuk menambahkan item subtitle tadi, kamu tinggal tekan dan seret ke dalam timeline sequence/video yang kamu sedang edit. Masukkan di satu track di atas video kamu, laatur dan geser seberapa panjang durasi subtitle yang kamu inginkan.

premiere pro captions di timeline video - cara membuat subtitle

Klik 2 kali pada subtitle di Project, jendela baru akan muncul. Di sinilah kamu bisa menambahkan subtitle yang kamu inginkan. Ada banyak fitur yang bisa kamu gunakan, seperti mengganti font, warna, ketebalan, background tulisan.

berbagai fitur subtitle Adobe Premiere Pro - cara membuat subtitle

Begitu selesai menulis satu baris subtitle, klik tombol “tambah” (+) di bagian pojok kanan bawah jendela subtitle untuk menambah baris subtitle baru. Setiap baris subtitle juga bisa di atur durasinya. Tinggal geser titik awal dan akhirnya.

baris subtitle adobe premiere pro - cara buat subtitle

durasi baris subtitle adobe premiere pro - cara buat subtitle

Mengekspor Video beserta Subtitle Premiere Pro

Nah, tiba waktunya untuk mengekspor video beserta subtitlenya. Yang saya maksud di sini Video dan Subtitle tidak diekspor ke dua file yang terpisah, tapi langsung tergabung dalam video yang kamu edit. Untuk setting Video, pilih setting yang kamu biasa pakai untuk Ekspor (Misal, H.264/5, Quicktime, dll).

Tapi jangan lupa dengan satu setting yang ini ya!

ekspor video dengan subtitle adobe premiere pro - cara membuat subtitle

Setelah itu, kamu bisa mulai ekspor Video yang sudah susah payak kalian buat! Tinggal ditunggu sampai selesai deh, sambil minum kopi dan baca artikel Takatik yang lainnya

Baca Juga:
Buat Video DSLR Kamu Lebih Sinematik dengan Cinestyle
Noise Pada Video – Penyebab dan Cara Menghilangkannya

The post Membuat dan Menambah Subtitle di Adobe Premiere Pro appeared first on Takatik.

]]>
https://takatik.com/cara-membuat-dan-menambah-subtitle-di-adobe-premiere-pro/feed/ 10 557
Buat Video DSLR Kamu Lebih Sinematik dengan Cinestyle https://takatik.com/buat-video-lebih-sinematik-dengan-cinestyle/ https://takatik.com/buat-video-lebih-sinematik-dengan-cinestyle/#comments Tue, 17 Jul 2018 18:25:47 +0000 http://takatik.com/?p=498 Sekarang, hanya berbekal kamera DSLR, kalian bisa membuat video dengan style sekelas film Hollywood dengan mudah dan gratis

The post Buat Video DSLR Kamu Lebih Sinematik dengan Cinestyle appeared first on Takatik.

]]>
Dulu, saya suka heran – apa sih yang bikin film terkenal “kelihatan film” (sinematik)? Mungkin kalian juga heran. Sekarang, hanya berbekal kamera DSLR, kalian bisa membuat video dengan style sekelas film Hollywood dengan mudah.

Video “Sinematik” itu gimana sih?

Sebelum kita mulai, kita cari tahu dulu komponen apa saja yang membuat sebuah video terlihat sinematik. Mari kita ATM (amati, tiru, modifikasi) dari contoh film yang pernah kita tonton. Untuk sesi kali ini, kita ambil dari pemenang Oscar 2018 di sinematografi dan efek visual, Blade Runner 2049.

sinematografi bladerunner2049 - cara buat video sinematik

sinematografi bladerunner2049-2 - cara buat video sinematik

sinematografi bladerunner2049-4 - cara buat video sinematik

Sebenarnya kalian bisa ambil contoh dari film-film lain yang kalian suka. Tapi, ada aspek-aspek visual yang sama yang bisa kita ambil:

  • Highlight (titik terang) dan Shadow (bayangan) tidak terlalu terang/terlalu gelap, sehingga tidak ada detail yang hilang karena terlalu gelap atau terlalu terang. Jadi tingkat kontras-nya seimbang.
  • Lighting (pencahayaan) yang bagus dan sesuai dengan setting.
  • Dilengkapi dengan pewarnaan (color grading) gambar yang ciamik.

Beberapa dari kalian mungkin sudah mencoba mengedit dan mengaplikasikan color grading ke footage yang susah payah direkam – tapi, hasil yang didapat masih jauh dari aspek-aspek di atas. Kenapa ya?

Nah, yang salah bukan teknik editing atau color grading-nya, tapi pengambilan footage yang menggunakan picture profile bawaan dari kamera. Alhasil, footage yang dihasilkan terlalu kontras, backlight, atau terlalu gelap. Di sinilah Cinestyle diperlukan.

Cinestyle? Apa itu?

Cinestyle adalah picture profile yang dibuat oleh Technicolor untuk kamera DSLR. Dengan Cinestyle kamu bisa mendapatkan potensi penuh dari kamera DSLR kamu, seperti:

  • Merekam footage dengan dynamic range yang jauh lebih besar daripada picture profile bawaan. Maksudnya adalah, kamu bisa mendapatkan footage dengan detail yang jelas tanpa hilang detail karena backlight atau bayangan terlalu gelap (tergantung kondisi shooting, tapi peningkatan sangat terlihat jelas). Singkatnya, seperti foto hasil mode HDR pada kamera HP kamu.
  • Merekam footage jauh lebih baik pada kondisi low-light (redup cahaya).
  • Menggabungkan footage DSLR dengan footage kamera yang lebih bagus dengan mulus.

Ini perbandingan footage dengan profile standar bawaan DSLR Canon, dengan profile Cinestyle dari Technicolor.

perbandingan profile standard dan cinestyle - cara buat video sinematik

Kelihatan jelas kan perbandingannya? Footage yang dihasilkan menjadi flat, sehingga lebih banyak detail tertangkap.

Sekadar catatan – beberapa pengguna profile ini mengalami “color banding” (garis-garis gradasi warna) dan noise pada pada footage hasil editing-nya. Saran saya (dan saran user reddit di thread ini) menyarankan untuk menghindari shooting di kondisi terlalu gelap dan ISO lebih dari 400. Tapi, tentunya, ini tergantung dengan jenis kamera, kondisi shooting, dan pengalaman masing-masing. Dan untuk masalah noise, jika terlanjur, ada kok tutorial menghilangkannya.

Coba dan utak-atik saja terlebih dahulu.

Memasang Cinestyle ke dalam DSLR (Canon)

Kali ini kita bahas pemasangan Cinestyle ke dalam DSLR Canon (karena saya baru tahu di situ, hehe). Pertama-tama, siapkan terlebih dahulu:

  • Kamera DSLR Canon, tipe apa saja. Kalau Nikon gimana?
  • Pengetahuan dasar mengoperasikan komputer dan kamera DSLR
  • Komputer/Laptop, Windows/Mac bisa.
  • Cinestyle Profile, download di sini. Note: isi dulu kolom yang tersedia, lalu klik “Submit”. Techincolor akan mengirim link download melalui email yang kalian masukkan. Setelah download, ekstrak di tempat yang mudah dicari.
  • EOS Utility, download di sini dan install di komputer kamu.
  • Kabel USB. Kalau tidak ada, nanti kita bahas cara koneksi melalui Wi-fi.
  • Kesabaran dan ketelitian, oke?

Sudah lengkap? Siap mencoba? Yuk kita mulai.

1. Melalui Kabel USB

  1. Sambungkan kamera DSLR kamu, dan ubah mode ke “Manual”.
  2. Buka EOS Utility di komputer/laptop kamueos utility remote shooting - cara buat video sinematik
  3. Klik “Camera settings/Remote shooting“, jendela baru akan muncul.eos utility remote shooting - cara buat video sinematik
  4. Klik “Picture Style“, lalu akan tampil beberapa profile yang sudah terpasang di kamera. Untuk memasang Cinestyle, kita harus memilih salah satu slot profile yang tersedia. Untuk sekarang, kita pilih “User Def.1” saja. Klik dua kali pada “User Def. 1”.eos utility picture style - cara buat video sinematik
    eos utility browse picture style - cara buat video sinematik
  5. Jendela baru terbuka. Klik pada tombol folder, dan cari Cinestyle Profile yang sudah kamu ekstrak. Pilih file bernama “Technicolor_Cinestyle_v1.0.pf2“. Begitu terpilih, tekan OK pada jendela “Register Picture Style”.
  6. Selesai pasang, buka menu setting kamera DSLR kamu. Dari sekian banyak tab yang ada, cari yang ada “Picture Style” nya.

    canon pilih picture style - cara buat video sinematik

    Connor Gilkinson Youtube Channel

  7. Tekan SET, dan pilih “User Def. 1”, tempat kita memasang Cinestyle tadi. Lalu setting sesuai di gambar ini

    canon atur cinestyle profile - cara buat video sinematik

    Connor Gilkinson Youtube Channel

    Tambahan: kurangi 2 langkah “Saturation”

  8. Kalau sudah selesai, kamu bisa pilih profile tadi dalam shooting film kamu. Horeee!

2. Melalui Wifi

Tidak ada kabel USB? Wifi solusinya. Karena caranya lumayan panjang, kalian bisa baca tutorialnya di website resmi Canon di sini. Setelah tersambung, kalian tinggal ikuti step yang sama di atas, melalui EOS Utility.

Kalau DSLR Nikon gimana gan?

Sayangnya, sejauh yang saya tahu, Cinestyle hanya bisa digunakan pada kamera DSLR Canon. Tapi, tenang! Kamu bisa mendapatkan kualitas yang hampir sama hanya dengan mengubah setting picture profile di kamera kamu. Tanpa download sama sekali!

  1. Nyalakan kamera kamu, dan masuk ke menu. Pilih “Manage Picture Control > Save/edit” seperti di gambar di bawah ini.

    nikon atur picture profile - cara buat video sinematik

    Prouisorsapientiae Youtube Video

    nikon edit picture profile - cara buat video sinematik

    nikon pilih picture profile baru untuk diduplikat - cara buat video sinematik

  2. Untuk membuat picture profile baru, Kita akan buat duplikat dari picture profile yang sudah ada. Pilih salah satu dan tekan OK untuk duplikat, lalu pilih slot kosong yang tersedia untuk menyimpan dengan menekan tombol kanan. Jangan lupa beri nama profile nya ya, terserah deh!nikon simpan picture profile baru - cara buat video sinematik
    nikon simpan nama picture profile baru - cara buat video sinematik
  3. Balik lagi ke menu utama, dan kali ini pilih “Set picture control“. Scroll ke bawah sampai kamu menemukan profile yang sudah kamu buat. Tekan tombol kanan untuk mengedit setting di dalamnya. Lalu ikuti setting di bawah ini:nikon atur setting picture profile - cara buat video sinematik
  4. Klik OK untuk simpan, dan selesai! Kini kamu bisa pakai profile tersebut untuk shooting.

Ini perbandingan screenshot footage hasil rekaman dengan profile bawaan dan profile yang sudah kamu buat.

Jauh lebih bagus daripada bawaan, bukan?

Rekam, dan Color grade hasil footage kamu!

Sedikit cerita pada mudik 2018 lalu, di saat perjalanan menuju kampung halaman saya menyempatkan diri untuk merekam beberapa footage dari tol Cipali menggunakan Canon EOS 6D dan Technicolor Cinestyle terpasang. ISO yang dipakai sepertinya lumayang besar (sekitar 400 ke atas), sehingga ada sedikit noise di scene yang redup.

Ini dia contoh video sinematik buatan saya.

Ini screenshot perbandingan sebelum dan sesudah di color grade.

Cara Color Grading-nya gimana?

Nah, karena saya belum selesai menulis tutorialnya, saya akhirkan sampai di sini dulu ya. Sementara kalian bisa mencoba-coba sendiri fitur color grading Lumetri yang terdapat di Premiere Pro CC 2017, atau aplikasi editing video serupa. Jangan takut untuk mencoba. Jadi, stay tuned for updates, ya!

Baca Juga: 
Cara Membuat dan Menambah Subtitle di Adobe Premiere Pro
Menghilangkan Jerawat dan Noda di Video dengan DaVinci Resolve

Ada pertanyaan? Kritik? Saran? Atau, komplain? Saya di sini pun masih belajar, jadi kalau ada kesalahan atau kekurangan, jangan sungkan-sungkan sampaikan, ya!

Sampai jumpa di tulisan berikutnya, di Takatik | Informasi Utak-atik!

The post Buat Video DSLR Kamu Lebih Sinematik dengan Cinestyle appeared first on Takatik.

]]>
https://takatik.com/buat-video-lebih-sinematik-dengan-cinestyle/feed/ 10 498