Motherboard. Kata yang tidak asing didengar kalau kita bicara soal komputer, dan mungkin smartphone. “Sebutkan nama-nama hardware komputer,” kata sebuah soal TIK di sekolah kita. CPU, RAM, VGA….Motherboard. Mau rakit komputer? Harus ada motherboard. HP rusak, bawa ke konter, abang konter bilang, “Wah, ini rusak di mobo-nya mas,”.
Terus, Motherboard itu apa sih?
“Papan Induk”
Ya, itulah artinya kalau diterjemahkan secara bahasa Indonesia. Bukan “Papan Ibu”, ya. Hehehe. Motherboard adalah papan sirkuit utama yang umum ditemukan pada berbagai macam komputer. Fungsinya adalah menghubungkan komunikasi antar komponen-komponen komputer seperti CPU, RAM, kartu grafis, Hard Disk Drive (HDD) dan lain-lain.
Dengan motherboard pula pengguna komputer bisa menambah dan memasang komponen komputer baru, seperti menambah RAM, HDD/SSD (Solid State Drive), kartu grafis baru, dll. Tersedia juga slot untuk menghubungkan perangkat input (mouse, keyboard, scanner, dll) dan perangkat output (monitor, speaker, printer, dll).
Pokoknya, tanpa adanya motherboard, komputer kita nggak bisa apa-apa, deh. Seperti kasih sayang Ibu kita, iya nggak? Hehe.
Sejarah dan perkembangan Motherboard dari masa ke masa
1970
Sebelum ditemukannya microprocessor, komputer terdiri dari sejumlah papan sirkuit yang terhubung dengan backplane, sebuah papan penghubung perangkat komputer – bisa dibilang nenek moyangnya motherboard. Dahulu setiap perangkat keras komputer ditempatkan pada papan sirkuit yang berbeda. Baru masing-masing papan sirkuit itu dihubungkan ke backplane.
Repot kan, dibandingkan dengan motherboard yang sekarang? Salah satu contoh populer tipe backplane ini adalah S-100 bus, bagian dari mikro-komputer Altair 8800.
1980
Saatnya era komputer personal – cikal bakal bentuk komputer yang kita pakai saat ini! Jika sebelumnya komputer hanya tersedia pada kalangan tertentu (perusahaan, ilmuwan, militer, dll), PC (Personal Computer) berukuran kecil dan mudah digunakan oleh masyarakat luas.
Baca Juga: Sejarah Komputer: Dari Abacus, Komputer Generasi Pertama, Hingga Smartphone
Komputer yang laris pada masa itu, seperti Apple II dan IBM PC bahkan mempublikasikan dokumen-dokumen dokumentasi perangkat kerasnya. Alhasil semakin banyak pihak bisa mencontoh dan mereplikasi motherboard tersebut. Jadi, kalau motherboard rusak tidak harus beli yang ori. Atau, bahkan membuat motherboard baru sendiri, memungkinkan munculnya komputer jenis baru.
Di tahun 1984 IBM mencetuskan desain AT (Advanced Technology) pada motherboardnya, yang melahirkan konsep desain bagaimana komputer dirakit saat ini. Desain Form factor (faktor bentuk) tipe AT ini sangat populer, digunakan pada desktop PC dan casing PC tipe Tower Case.
Suka rakit PC? Pasti kenal dong sama Gigabyte dan produk motherboardnya. Perusahaan perangkat keras komputer dari Taiwan ini lahir pada tahun 1986, didirikan oleh Pei-Cheng Yeh. Masih dari Taiwan, pada tahun 1989 sekelompok bekas karyawan Acer mendirikan sebuah perusahaan bernama ASUS – diambil dari kata “Pegasus” – yang nantinya menjadi salah satu produsen motherboard terbesar di dunia.
Integrated Chip – IC, juga dikenal sebagai Super I/O chip, mulai ditambahkan ke motherboard di akhir 80-an untuk mendukung perangkat berkecepatan rendah seperti mouse, keyboard, floppy disk drive, port serial dan parallel.
1990
Di akhir 80-an dan awal 90-an menggabungkan banyak perangkat dalam satu motherboard menjadi semakin ekonomis. Akan tetapi, desain form factor AT memiliki beberapa kekurangan, seperti ruang dan kemampuan menukar perangkat keras.
Datanglah Intel di tahun 1995 dengan desain baru mereka – ATX form factor, yang menawarkan motherboard dengan dimensi dan layout yang baru. Desain ini juga menjawab berbagai permasalahan yang dimiliki form factor AT. 3 Tahun kemudian diperkenalkan motherboard dengan desain yang lebih kecil, Form factor Micro ATX.
Kelebihannya adalah, meskipun kecil, sangat kompatibel dengan perangkat-perangkat dari form factor lama.
Menjelang awal Millenium motherboard menjadi semakin lengkap. Banyak yang sudah dilengkapi dengan fungsi audio, video, penyimpanan tanpa butuh expansion card lagi. Gaming, desain grafis dan animasi kini menjadi makin mudah, canggih dan cepat dengan kartu grafis yang bisa dipasang sesuai dengan kebutuhan.
Laptop, berbeda dengan PC, memilih desain motherboard yang lebih terintegrasi. Dengan kata lain – hampir semua komponen komputer seperti GPU dan CPU tersolder, sehingga tidak bisa diupgrade. Desain seperti ini justru menjadi tren hingga saat ini pada laptop, netbook dan tablet.
2000
Memasuki era millenium para produsen komputer ternama berlomba-lomba mendesain motherboard sekecil dan seekonomis mungkin, dengan performa yang tidak kalah dengan desain biasa. VIA, sekali lagi dari Taiwan, mengawali dengan membuat terobosan baru: Mini ITX. Meski ditujukan untuk casing kecil, performa motherboard ini sebanding dengan tipe ATX dan Micro ATX.
Intel kembali mencoba mendesain ulang form factor motherboard dengan memperkenalkan Balanced Technology Extended di tahun 2005. Namun, karena komponen kompatibel yang tersedia sedikit, serta tidak bisa menggunakan komponen hemat daya yang sudah ada, konsep ini hanya berumur pendek.
Di tahun 2007 ASUStek dinobatkan menjadi produsen terbesar motherboard sedunia. 2 Tahun kemdian, lagi-lagi VIA, berhasil merilis mobile-ITX, motherboard terkecil sedunia dengan ukuran 60mm x 60mm.
Apakah selesai sampai sini? Oh-belum, Ferguso. Motherboard sekarang menjadi semakin kaya fitur. Overclocking (GPU, CPU, dan bahkan RAM), integrated Wi-fi dan Bluetooth, port USB berkecepatan tinggi seperti USB Type-C, hingga lampu RGB yang bisa dikustomisasi sesuai selera. Seiring perkembangan zaman, semakin banyak fitur baru yang bakal ditambahkan.
Penutup
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda sekalian yang ingin tahu lebih seputar motherboard, baik itu pecinta komputer, maupun para mahasiswa yang sedang membuat tugas presentasi. Hehehehe (saya juga pengalaman kok 😉 .
Semoga pembahasan kali ini bermanfaat bagi anda sekalian. Ada pertanyaan? Saran? Koreksi? Masukan? Atau ide untuk artikel selanjutnya? Isi kolom komentar di bawah, ya!
1 Comment