Studi kasus:
Pada suatu hari, Paijo pergi ke warteg seusai gajinya yang pertama. Tak sabar dirinya untuk makan tempe penyet favorit buatan mbak Sri. Setelah menunggu sekian lama, datanglah pesanan si Paijo. Dengan lahap ia masukkan satu persatu tempe yang lezat itu.
Makan sudah selesai. Ditanyakanlah harga semua tempe penyet yang telah ia makan kepada mbak Sri, sambil merogoh dompetnya.“35.000 Rupiah mas, maaf tempe lagi naik harganya”, kata mbak Sri malu-malu.”
Paijo pun melotot kaget. Ia pun langsung mengecek isi dompetnya. Mendadak ia menyemprotkan isi mulutnya yang berupa biji-biji kedelai dari tempe penyet yang belum selesai ia kunyah. Kagetlah untuk kedua kalinya — dompetnya hanya berisi udara kosong. Paijo baru ingat, gajian masih jumat lusa.
Salah satu komponen penting dalam film aksi adalah slow motion . Slow motion adalah teknik pelambatan waktu video, yang membuat gerakan di dalamnya terlihat bergerak lambat. Sudah baca cerita di atas tadi? Pasti sudah tahu dong, bagian mana yang bisa dijadikan slow motion. Hehehe.
Banyak di antara kita yang berpikir kalau slow-motion hanya bisa dilakukan oleh orang-orang professional. Ah, nggak juga. Kita juga bisa. Gimana caranya?
Baca Juga: Tutorial After Effect: Membuat Animasi dan Kartun Sederhana
Sebelum kita mulai, mari kita siapkan terlebih dahulu:
- Kamera
Minimal : Smartphone/pocket dengan kemampuan rekam video 30 – 60 fps atau lebih.
Recommended : DSLR(Nikon/Canon) dengan kemampuan rekam video 30 – 60 fps atau lebih dengan kemampuan untuk mengganti setting shutter speed dalam merekam video. - Komputer dengan spesifikasi yang mumpuni untuk menjalankan dan rendering di After Effects
- After Effect, tentunya. Sangat direkomendasikan untuk gunakan CS6 ke atas.
- Twixtor, sebuah plugin after effects. Dengan ini kita bisa melambatkan gerakan video dengan smooth. Install, dan nantinya akan muncul di dalam after effects
Sudah siap? Mari kita mulai dengan langkah paling awal dari tutorial after effect ini.
1. Merekam Video yang tepat dan berkualitas
Siapkan kamera anda. Mulailah mereka aksi-aksi yang terlihat keren untuk dijadikan slow motion. Misal, orang yang sedang melompat. Sebelum merekam, perhatikan hal-hal berikut ini:
- Frames per second(fps).
Ini sangat penting untuk mendukung slow-motion yang bagus dan tidak patah-patah. Anda bisa menggunakan setting dari 30 atau 60 fps ke atas. Semakin tinggi fps, semakin banyak frame yang dihasilkan, sehingga bisa video diperlambat. - Shutter Speed:
Jika anda menggunakan DSLR, ini adalah setting yang sangat krusial pula. Kita harus mengatur kecepatan Shutter Speed agar kamera bisa mengambil gambar dengan cepat. Jika kita atur terlalu rendah, akan ada blur pada gerakan yang cepat. Jadi gambar slow motion akan muncul bayangan, yang membuatnya jadi jelek dan tidak enak dilihat. Berikut contoh dari setiap setting shutter speed yang diaplikasikan.Saran saya, atur shutter speed 2x kelipatan dari fps. Untuk 30fps, atur shutter speed anda ke 1/60. Sedangkan 60fps, gunakan shutter speed di 1/120. dan begitu seterusnya Anda juga bisa atur sendiri shutter speed kamera anda.
Tapi ingat: semakin tinggi shutter speed, semakin rendah cahaya yang ditangkap kamera. Ini bisa diakali dengan menaikkan aperture atau kadar ISO kamera. Tapi, jangan lupa; ISO yang terlalu tinggi beresiko menimbulkan noise pada video. Walaupun begitu, tetap ada cara menghilangkan noise pada video yang terlanjur kamu rekam. - Resolusi Video
Terserah Anda sih hehe. Untuk menghasilkan kualitas video HD(dan Full HD), anda bisa gunakan resolusi 720p atau 1080p untuk gambar yang jernih. - Gunakan tripod/penstabil kamera
Gambar yang stabil akan lebih mudah diedit, sehingga lebih bagus hasilnya. - Fokus yang jernih
Pastikan fokus kamera Anda jernih. Kalau Anda merekam video dengan subjek, pastikan subjeknya jelas. Begitu pula dengan kondisi-kondisi lainnya. Ada banyak kok tutorial bagaimana menerapkan fokus yang tepat dan jelas.
Nah, sekarang, mulailah merekam! Rekamlah gerakan-gerakan yang nggak rumit-rumit amat — tapi unik. Loncat, lari, terjun ke kolam renang, atau nyemprot seperti di cerita di atas tadi. Jadi video yang kita hasilkan nanti mempunyai nilai daya tarik tersendiri.
Jangan takut salah. Dan jangan hanya ambil satu rekaman saja. Cek hasil rekaman anda setiap sehabis merekam. Ada yang salah? Ulang lagi, sampai benar. Perhatikan ukuran penyimpanan juga ya, jangan sampai penuh dengan video yang gagal rekam.
2. Memasukkan Video ke After Effect
Dalam pembahasan tutorial kali ini, saya akan menggunakan video hasil rekaman teman saya, Febrian Ammar di Trans Studio Bandung menjelang tahun baru lalu.
Jalankan After Effect anda, dan buka Composition > New Composition. Kita akan membuat komposisi baru.
Atur resolusi(height dan width) sesuai dengan resolusi video yang akan anda masukkan. Untuk frame rate, cukup 24 saja agar telihat lebih sinematik. Atur juga durasi komposisi sesuai dengan panjang video yang anda rekam.
Klik OK.
Di komposisi baru, anda bisa lihat tab komposisi baru dan preview untuk komposisi.
Mari kita masukkan hasil rekaman kita tadi. Pilih hasil rekaman terbaik. Sekarang buka File > Import > File… atau tekan tombol ctrl + i di keyboard. Bisa juga seret dan tempel file anda ke tab Project.
Selesai di impor, seret dan tempel lagi file anda dari bagian Project ke dalam tab komposisi di bawah.
Lalu mari kita mulai ke babak selanjutnya:
3. Memperlambat gerakan dengan Twixtor
Saatnya membuat slow-motion!
Sebelumnya kita telah mendownload menginstall Twixtor. Ketik “Twixtor” di kolom pencarian Effects and Presets.
Di hasil pencarian, pilih “Twixtor“.
Seret dan tempel ke video kita di tab komposisi. Akan muncul setting baru di tab Effects Control.
Di tab komposisi, ada garis penunjuk berwarna merah(current time indicator) di timeline video. Geser ke awal momen aksi yang ingin anda perlambat di dalam video.
Sudah menemukan titik awal momen yang bagus? Mari beralih ke tab effects control. Berikut setting Twixtor yang perlu kita ubah:
- Input Frame Rate: 29,970 untuk rekaman 30fps dan 59,94 untuk 60 fps
- Motion Sensitivity: 100
- Frame Interp: Motion Weighted Blend
- Smart Blend: Centang
- Motion Blur Compensation: 1,20(bisa coba-coba sendiri)
Selanjutnya kita atur awal slow motion video. Nantinya, kecepatan(speed) video akan turun perlahan-lahan dari kecepatan normal ke speed yang sangat rendah, menciptakan efek slow motion yang halus.
Karena kita tadi sudah menggeser current time indicator, kita tinggal klik tombol jam kecil(keyframe) di bagian “speed” di setting Twixtor.
Kalau saya, momen yang paling tepat adalah ini,
Turunkan “speed” hingga 10%, sesaat setelah keyframe pertama yang kita buat(beri jarak paling tidak 1-2 detik saja). Anda juga bisa utak-atik sendiri berapa kecepatan slow motion-nya. Semakin tinggi Fps yang direkam, semakin bisa dilambatkan lebih lambat lagi.
Coba jalankan preview hasil pelambatan video anda. Klik tombol “RAM Preview” di tab Preview. After Effect akan secara otomatis me-render preview video anda. Tunggu hingga proses render preview selesai.
Cepat-lambatnya render, sangat dipengaruhi oleh spesifikasi komputer anda. Selesai render, preview video akan berputar dengan sendirinya.
Mulai dari point ini, anda bisa utak-atik video anda sepuasnya. Tambahkan efek, warna, tulisan dsb. Semua terserah keinginan anda. Ada masalah dengan step-by-step yang telah kita lalui? Tinggalkan komentar di bawah, ya!
4. Mengeskpor hasil editan mejadi Video
Puas dengan mengedit video anda? Sekarang saatnya mengubah hasil pekerjaan kita menjadi sebuah Video matang yang siap dinikmati sambil minum kopi.
Buka Composition > Add to Render Queue. Tab “Render Queue” akan terbuka di samping tab komposisi anda.
Klik “Lossless” di bagian Output Module untuk mengganti format video. Jendela baru akan muncul.
Pilih format Render Video anda. Saran saya gunakan H.264(MP4) untuk kualitas terbaik dengan ukuran file yang tidak begitu besar. Jika video anda bersuara, jangan lupa centang “Audio Output” di dasar jendela. Klik OK, jika anda sudah benar-benar yakin.
Selanjutnya klik “Output to” untuk menentukan lokasi di mana anda akan menyimpan video hasil editan anda. Anda juga bisa mengatur nama file video.
Yakin sudah selesai? Klik tombol Render di ujung kanan atas tab. Proses rendering segera dimulai!
Jangan lupa minum kopi jika proses rendering-nya lama, ya! Saya tidak bertanggung jawab atas kekesalan psikologis yang anda dapat karena menunggu terlalu lama. Hehehe…
Baca Juga: Tutorial After Effects: Menyembunyikan Teks dan Objek
CLINK! Tiba-tiba muncullah suara dari aplikasi. Artinya menandakan proses rendering telah berakhir. Begitu pula Tutorial After Effect ini.
Berikut ini hasil dari video slow motion saya.
Terima kasih banyak buat anda para pembaca yang telah membaca tutorial ini dari awal sampai akhir. Ada saran? Masukan? Ide untuk artikel selanjutnya? Atau masalah ketika mengikuti step-by-step Tutorial kami? Tinggalkan komentar, ya! Kami akan berusaha untuk membantu sebisa mungkin.
Semoga Bermanfaat, dan…. Salam Utak-atik!
Twixtor ini emng memudahkan banget buat bkin slowmo yg smooth, tpi kok berat banget ya mas? Apa memang seperti itu ?
wajar mas, di saya juga seperti itu. perlu render dulu